Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah, Metode Tanya Jawab, Dan Metode Demontrasi
Metode ceramah, metode tanya jawab, dan metode demontrasi adalah metode yang lumrah digunakan di sekolah. Berikut ini kekurangan dan kelebihan dari masing-masing metode tersebut,
1. Metode Ceramah
Kelebihan :- Dalam waktu singkat, guru dapat menyajikan materi pelajaran yang banyak kepada sejumlah peserta didik secara serentak.
- Melatih kemampuan peserta didik dalam mendengarkan secara tepat, kritis dan penuh penghayatan sehingga memungkinkan mereka dapat mendengarkan dengan baik dan benar.
- Memungkinkan terjadinya penguatan (reinforcement), baik dari guru maupun peserta didik. Guru memberikan penguatan kepada peserta didik yang mendengarkan ceramahnya melalui kehangatan, humor, ilustrasi, penghayatan, kelogisan, dan perhatian. Dengan penguatan ini akan memotivasi peserta didik untuk mempelajari materi yang disajikan secara lebih mendalam dan meluas melalui pemanfaatan sumber-sumber lain. Sedangkan peserta didik memberikan penguatan kepada gurunya melalui pemusatan perhatian yang ditunjukkan selama ceramah.
- Memungkinkan guru untuk mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman guru sendiri atau peserta didik dalam kehidupan nyata. Sehingga peserta didik memperoleh wawasan yang luas tentang suatu materi pelajaran dan pada gilirannya akan merangsang tumbuhnya daya imajinasinya.
- Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran yang disajikan dan mengantarkan penggunaan metode lainnya.
Kekurangan:
- Proses pembelajaran didominasi oleh guru, sementara peserta didik pasif dan cenderung menghafalkan semua sifat materi pelajaran sebagai fakta.
- Komunikasi yang terjadi hanya satu arah sehingga cenderung menimbulkan salah tafsir tentang istilah tertentu (verbalisme).
- Tidak semua guru memiliki keterampilan berbicara dengan gaya bahasa, suara dan sikap yang baik sehingga dapat menarik perhatian peserta didik, apalagi dapat merangsang semangat dan menumbuhkan daya imajinasi mereka.
- Tidak segera dapat diketahui umpan balik (feed back) tentang materi pelajaran yang telah disajikan.
- Pelaksanaan ceramah yang lebih dari 20 menit akan memudarkan perhatian peserta didik sehingga proses pembelajaran terkesan menjemukkan.
- Materi pelajaran yang disajikan dengan ceramah hanya mampu diingat oleh peserta didik dalam jangka waktu yang singkat sehingga tidak membantu peserta didik mengorganisasikan materi dalam ingatannya untuk jangka waktu yang panjang dan pada gilirannya akan mengurangi kreativitas mereka.
2. Metode Tanya Jawab
Kelebihan:- Peserta didik didorong dan dilatih untuk berpikir secara teratur
- Peserta didik belajar bagaimana memecahkan masalah, sehingga tumbuh dan berkembang keberanian dan rasa keingintahuannya
- Dengan memikirkan jawaban atas pertanyaan membuat peserta didik belajar secara aktif selama proses pembelajaran
- Peserta didik lebih cepat berhasil dalam mempelajari materi baru
- Setiap saat guru dapat mengontrol keikutsertaan peserta didik selama pembelajaran dan juga dapat menghindari terjadinya keributan
Kekurangan:
siswa yang tidak aktif tidak memperhatikan, guru terkadang tidak memiliki keterampilan bertanya sehingga tujuan pelajaran tidak tercapai, dapat membuang-buang waktu apabila siswa tidak responsif terhadap pertanyaan.
3. Metode Demontrasi
Kelebihan:- Memperkecil kemungkinan salah tafsir, jika dibandingkan dengan peserta didik yang hanya membaca dan mendengar informasi untuk dihafalkan
- Dapat melibatkan peserta didik dengan menirukan peragaan yang diberikan, sehingga mereka cakap, terampil dan percaya diri
- Dapat memusatkan perhatian peserta didik terhadap hal penting selama proses pembelajaran.
- Memungkinkan peserta didik untuk menanyakan aspek yang diperagakan.
Kekurangan:
- Memerlukan persiapan yang teliti sehingga dalam pelaksanaannya terhindar dari kesan lelucon.
- Penerapannya relatif lama
- Mempersyaratkan adanya tindakan lanjutan berupa peniruan untuk peserta didik.
- Memerlukan peralatan yang memungkinkan ketepatan dalam pengamatan oleh peserta didik
Sumber: Abimanyu, Soli, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran 3 SKS. Jakarta: Dapartemen Pendidikan Nasional