Alasan Menjadi Seorang PNS
PNS atau sering disebut sebagai abdi negara merupakan pekerjaan yang sering mengisi lembaga-lembaga pemerintahan. Berbagai keahlian dan bidang keilmuan dimiliki oleh masing-masing PNS sesuai dengan instansi tempat bekerja. Tugas utama dari seorang PNS tentu melayani masyarakat dengan baik sebagai bentuk pengabdian kepada negeri.
Ilustrasi Guru besama Siswa |
Banyak masyarakat Indonesia yang memiliki keinginan menjadi seorang abdi negara. Fakta ini terungkap berdasarkan angka jumlah pelamar atau peserta tes CPNS yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Ada yang rela begadang belajar untuk persiapan tes CPNS sepulang dari bekerja. Ada pula yang rela resign dari perusahaan saat diterima sebagai CPNS.
Banyak orang tua dari generasi milenial yang ternyata mengarahkan putra-putrinya menjadi seorang abdi negara. Mungkin pekerjaan yang terbaik di muka bumi ini hanya PNS saja. Memang jaman yang modern seperti sekarang dengan segala perubahan yang sangat dinamis, menciptakan berbagai lowongan pekerjaan di sektor yang baru.
Pekerjaan yang tentu mengejutkan adalah seorang Pro Player (istilah untuk orang-orang yang digaji secara profesional untuk bermain game). Penghasilan mereka juga tidak main-main. Dulu mungkin orang tua menganggap bermain hanya memberikan dampak negatif seperti mengganggu konsentrasi belajar, menjadi malas, membuang-buang waktu, dan tidak produktif. Nyatanya, gerutu mereka tidaklah relevan untuk sekarang.
Ada pekerjaan lain yang tidak tertebak memiliki prospek yang menjanjikan. Tidak lain tidak bukan adalah menjadi Youtuber. Membuat konten video untuk hiburan banyak orang ternyata dapat menghasilkan pundi-pundi uang. Ketenaran atau popularitas juga akan mengikuti seiring dengan kualitas konten yang disugukan. Masih banyak lagi perkerjaan non PNS yang sebenarnya menghasilkan uang yang lebih besar daripada menjadi PNS
Berdasarkan argumen di atas, mengapa penulis memilih menjadi seorang PNS?
Pertama, pengaruh lingkungan keluarga. Kedua orang tua penulis bekerja sebagai PNS. Beliau berdua sudah merasakan bagaimana suka duka bekerja untuk negara. Memang gaji PNS dulu sangat kecil jika dibandingkan dengan orang yang bekerja dan berkecimpung di dunia pariwisata. Saat itu memang pariwisata sangat berjaya di daerah kami.
Bukan dunia namanya jika tidak pernah mengalami gejolak. Terjadi krisis moneter, tragedi BOM, pariwisata anjlok dan peristiwa lainnya. Penghasilan PNS yang kecil itu memiliki ketahan yang cukup baik. Orang tua penulis terus mengingatkan bahwa dimasa mendatang tidak ada yang pasti. Banyak sentimen atau pandangan publik yang akan mempengaruhi prospek pariwisata.
Keadaan sosial dan ekonomi sedikit banyak juga akan mempengaruhi pekerjaan sebagai wirausaha atau pun bekerja di perusahaan swasta. Belum lagi faktor intern yakni terkait kesehatan manajemen perusahaan yang bersangkutan.
Keluarga memang sangat menaruh ekspetasi kepada penulis agar menjadi seorang PNS
Kedua, ingin membalas budi atas penghidupan. Secara tidak langsung penulis dibiayai oleh negara selama hidup. Jika kedua orang tua penulis tidak menerima gaji sebagai PNS, tentu penulis tidak bisa hidup sebaik hari ini. Segala kebutuhan primer terpenuhi bahkan sekunder juga. Mengabdi untuk negara merupakan cara paling tepat balas budi. Memberikan pelayanan terbaik yang bisa diberikan adalah suatu kehormatan.
Suatu ketika penulis pernah melihat foto bersama kedua orang tua yang memakai seragam dinas dan kakak saat penulis TK. Sungguh sangat berterimakasih dan bersyukur atas segala hal yang sudah terlewati hingga detik ini.
Ketiga, jenjang karir jelas dan konsisten. Dunia yang dipenuhi dengan hal-hal yang tidak pasti tentu menimbulkan rasa ketidanyamanan bagi semua orang. Hari hari yang dipenuhi dengan rasa khawatir tidaklah menyenangkan. Dulu orang tua selalu menuntut agar penulis belajar dengan giat agar bisa diterima di sekolah favorit. Pagi hingga malam selalu terpikirkan akan hal itu. Cukup ketika masih sekolah saja kehidupan penulis tidak menentu, unik kali ini tidak.
Gaji yang diterima oleh seorang PNS tidaklah banyak, tapi kunci utamanya tentu konsisten. Tidak mengalami pengurangan atau pemotongan gaji pokok, bahkan biasanya mengalami peningkatan seiring lamanya masa kerja. Mungkin hanya tunjungan saja akan meningkat atau menurun sesuai kebijakan instansi masing-masing.
Tentunya dalam hidup ini kita mencari kenyamanan dan keamanan. Dengan gaji yang relatif tetap sudah sangat privilidge dalam menjalani hidup.
Keempat, space untuk berkembang. Keluwesan jam bekerja menjadi keunggulan menjadi abdi negara. Misalnya saja menjadi PNS guru, setelah selesai mengajar maka memiliki waktu untuk bisa mengembangkan diri dengan mempelajari hal-hal baru. Mempelajari cara design, coding dasar, dan bahasa asing.
Memang poin keempat ini sangat subjektif dan mungkin banyak yang tidak setuju. Jika bekerja di swasta dengan tuntutan kerja tinggi maka secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas diri. Memang, tapi jika bekerja di divisi yang sama dan jabatan yang tidak berubah dengan jobdesk yang itu-itu saja selama bertahun-tahun, apakah bisa?
Seorang PNS dapat meningkatkan kemampuan dengan mengikuti diklat-diklat yang diselenggarakan pemerintah atau swasta. Tidak menutup kemungkinan juga dilakukan secara sendiri atau ototdidak. Sumber-sumber belajar sudah sangat banyak tersedia di internet. Ini hanya masah mau tidak mau saja.
Dimasa mendatang sebenarnya tantangan seorang abdi negara semakin sulit. Jika tidak sekarang mulai mempersiapkan diri, kapan lagi?
Ingat semakin hari teknologi semakin berkembang, kita harus selalu mengupdate diri dengan pengetahuan dan informasi yang terbarukan. Penggunakan segala jenis teknologi juga sudah diterapkan di semua sektor pemerintahan. PNS minimal bisa menggunakannya untuk memberikan pelayanan terbaik. Teknologi dapat mempermudah sistem birokrasi pemerintah. Meminimalisir sedikit mungkin adanya human eror.
PNS yang memiliki kelebihan diluar kemampuan pekerjaannya seperti mahir dalam IT (misalnya web delepover) bisa mengembangkan teknologi berbasis web yang lebih memudahkan melakukan komunikasi terhadap masyarakat berkaitan dengan kebijakan pemerintah.
Penulis bahkan pernah berkenalan dengan salah satu PNS Kemenkeu yang bisa membuat game. Padahal dia tamatan D1 STAN yang jauh dari pendidikan IT. Minat dan bakatnya memang di koding, khususnya dalam pembuatan dan pengembangan game.
Jangan pernah cepat merasa puas apabila berada pada zona nyaman. Kita semua masih bisa menjadi yang lebih baik dari kemarin. Hilangkan rasa malas dan mulailah dengan hal yang kecil. Semua akan indah jika kita berusaha
Itulah alasan penulis menjadi seorang PNS. Keputusan menjadi seorang PNS merupakan keputusan matang yang sudah kuambil dengan sudah mempertimbangkan banyak hal dari berbagai pihak. Semoga bakti ini bisa membantu banyak orang dan berarti untuk khalayak umum.